Beranda » Blog » 11 Panduan Membeli Teleskop

11 Panduan Membeli Teleskop

Diposting pada 31 July 2021 oleh Teleskop Jakarta / Dilihat: 158 kali

Panduan Membeli Teleskop

Konstelasi bintang dan benda-benda langit memiliki pesona tersendiri bagi para astronom maupun orang awam. Namun sayangnya, jangkauan mata manusia terbatas sehingga tidak bisa mengamati gugusan bintang di langit dengan jelas. Karena itu, dibutuhkan teleskop ruang angkasa agar Anda dapat menikmati keindahan langit.

Ada banyak merek teleskop yang tersedia, seperti Baileshi, Celestron, dan Meade. Tiap-tiap merek memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing. Kali ini, kami akan mengulas cara memilih teleskop luar angkasa dan rekomendasi produk terbaik yang bisa jadi pertimbangan. Bacalah dengan saksama dan temukan teleskop yang tepat untuk Anda.

 

 

Cara memilih teleskop ruang angkasa

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat ingin memilih sebuah teleskop ruang angkasa. Silakan simak poin-poinnya secara saksama dan temukan produk yang paling pas.

Pilih berdasarkan jenis tabung optik

Secara garis besar, teleskop luar angkasa terdiri dari tiga bagian, yaitu tabung optik, dudukan, dan tripod. Tabung optiknya sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yakni jenis refraktor, reflektor, dan catadioptric. Pilihlah jenis tabung optik sesuai kebutuhan Anda.

Teleskop refraktor, mudah dirawat dan cocok untuk pemula

Panduan Membeli Teleskop

Teleskop refraktor memungkinkan Anda untuk mengamati benda-benda langit dengan jelas menggunakan lensa. Anda dapat menggerakkan teleskop ke arah yang diinginkan dan menemukan gugusan bintang yang ingin dilihat dengan mudah. Anda juga tidak perlu menyesuaikan sumbu optik maupun melakukan perawatan yang merepotkan. Jadi, sangat cocok untuk para pemula.

Teleskop jenis ini menggunakan lensa objektif di bagian depannya. Jika Anda ingin menikmati teleskop dengan cara yang mudah, Anda bisa memakai lensa achromatic. Namun, untuk menikmati observasi visual yang lebih indah, gunakan lensa apochromat. Meski teleskop refraktor memiliki bobot yang lebih ringan dibandingkan jenis lainnya, Anda tetap perlu berhati-hati saat membawanya.

Teleskop reflektor, tampilan warna lebih jelas dan tajam untuk para profesional

Berbeda dengan jenis refraktor yang memakai lensa, teleskop reflektor bekerja menggunakan cermin. Keunggulan jenis ini adalah warna yang terlihat lebih jelas dan bisa memperlihatkan objek-objek dengan intensitas cahaya kecil sekalipun. Teleskop jenis reflektor direkomendasikan untuk Anda yang ingin mengamati objek deep-sky seperti nebula.

Namun, peephole teleskop reflektor berada di samping sehingga objek langit yang dilihat ada di arah yang berlawanan. Karena menggunakan cermin, penampakan benda langit yang dihasilkan merupakan hasil proyeksi dari cerminnya. Maka dari itu, Anda butuh waktu untuk memahami arah objek saat memakai jenis ini.

Selain itu, jenis teleskop reflektor memerlukan adaptasi dengan suhu di sekitarnya. Sumbu optiknya juga sering bergeser akibat getaran sehingga membutuhkan penyesuaian dan pemeliharaan ekstra. Karena pemakaiannya yang agak rumit, teleskop ini direkomendasikan untuk pengguna profesional.

Teleskop catadioptric, gabungan jenis refraktor dan reflektor

Teleskop catadioptric, gabungan jenis refraktor dan reflektor

Panduan Membeli Teleskop

Teleskop catadioptric adalah jenis gabungan refraktor dan reflektor. Dengan jenis ini, Anda bisa menikmati jenis reflektor dengan cara penggunaan seperti jenis refraktor. Tabung optiknya compact sehingga praktis untuk dibawa ke mana-mana.

Akan tetapi, sumbu optik pada jenis ini bisa bergeser saat terjadi benturan. Pergeseran tersebut akan sulit dibetulkan oleh seorang pemula. Jadi, teleskop catadioptric lebih cocok digunakan oleh para semiprofesional dan profesional. Banyak teleskop jenis ini yang memiliki focal length panjang sehingga pembesaran yang didapatkan juga tinggi. Karena itu, teleskop jenis catadioptric direkomendasikan untuk Anda yang ingin mengamati permukaan bulan dan planet.

Sesuaikan jenis dudukan dengan kebutuhan

Dudukan atau yang disebut juga sebagai mounting berfungsi untuk memasangkan tabung optik ke tripod. Jenis dudukan sendiri ada dua, yaitu altazimuth dan equatorial. Kedua jenis ini memiliki struktur dan cara pakai yang berbeda. Pilihlah yang mudah digunakan dan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Altazimuth, sistem sederhana untuk para pemula

Panduan Membeli Teleskop

Apabila Anda ingin memakai teleskop tanpa kesusahan, kami sarankan untuk memilih dudukan altazimuth. Jenis dudukan ini mempunyai sistem yang mudah digunakan. Cukup dengan menggerakkannya secara vertikal maupun horizontal, Anda sudah dapat menyesuaikan teleskop ke arah yang ingin dilihat. Anda juga tidak perlu menyesuaikan sumbu kutub sehingga dudukan ini cocok untuk pemula dan anak-anak.

Namun, sistem pelacakan bintang yang bergerak akan cukup sulit dilakukan dengan dudukan ini. Anda perlu menggerakkan dua sumbu pada saat bersamaan sedikit demi sedikit. Jika Anda ingin mengamati dalam waktu yang cukup lama dengan dudukan altazimuth, pilihlah yang dilengkapi dengan pelacak otomatis yang terkomputerisasi.

Equatorial, pembesaran tinggi untuk penggunaan tingkat lanjut

Panduan Membeli Teleskop

Dudukan equatorial direkomendasikan untuk Anda yang ingin melakukan pengamatan dengan pembesaran tinggi atau melakukan astrofotografi. Dudukan jenis ini dapat bergerak mengikuti gerak bintang di dekat kutub (polar axis), deklinasi, dan asensio rekta. Anda bisa melakukan pengamatan benda-benda langit tingkat lanjut dengan dudukan ini. Karena memiliki pembesaran yang tinggi, dudukan equatorial ideal untuk Anda yang hendak melakukan observasi. Beberapa produk juga memiliki fitur deteksi otomatis yang memudahkan pencarian benda langit.

Hanya saja, Anda perlu melakukan penyelarasan sumbu kutub berdasarkan bintang utara sebelum memakainya. Penggunaannya pun cukup rumit jika dilakukan oleh pemula. Anda bisa mencoba dudukan jenis ini saat sudah terbiasa memakai teleskop.

Periksa spesifikasi lensa dan cermin pada teleskop

Lensa dan cermin merupakan bagian terpenting yang menentukan hasil pengamatan. Jadi, jangan lupa periksa spesifikasinya juga, ya.

Pilih lensa objektif atau cermin yang berdiameter besar

Pilih lensa objektif atau cermin yang berdiameter besar

Panduan Membeli Teleskop

Ketika memilih teleskop, pilihlah yang lensa objektif atau cerminnya berdiameter besar. Makin besar diameternya, makin mudah pula teleskop mengumpulkan cahaya. Dengan begitu, hasil pengamatan ruang angkasa Anda jadi lebih terang. Dengan tingkat pembesaran yang sama sekalipun, hasilnya akan tetap lebih cerah.

Diameter lensa objektif yang direkomendasikan adalah 60 mm, sedangkan untuk cermin pilih yang diameternya lebih dari 100 mm. Jika lebih kecil, cahaya yang ditangkap akan lebih sedikit sehingga objek langit pun sulit dilihat. Di sisi lain, jika diameternya terlalu besar, teleskop menjadi lebih berat sehingga merepotkan saat dibawa dan disimpan. Pertimbangkan space ruangan dan kebutuhan Anda sebelum memilih ukuran.

Tidak perlu mengutamakan pembesaran

Tidak perlu mengutamakan pembesaran

Panduan Membeli Teleskop

Anda dapat mengubah pembesaran pada teleskop menggunakan eyepiece. Karena itu, Anda tidak perlu memikirkan tentang pembesaran saat membeli teleskop. Meski ada produk yang menawarkan magnifikasi tinggi, kami kurang merekomendasikannya jika Anda hanya menginginkan pembesaran.

Periksalah spesifikasi teleskop secara menyeluruh. Kemudian, pilih yang sesuai dengan tujuan penggunaan dan kemampuan Anda. Apabila ingin mengubah pembesarannya, Anda cukup menggantinya lewat eyepiece.

Perhatikan batas magnitudo dan daya pengumpulan cahaya

Perhatikan batas magnitudo dan daya pengumpulan cahaya

Panduan Membeli Teleskop

Apabila Anda ingin melakukan pengamatan tingkat lanjut, pilih teleskop dengan batas magnitudo dan daya pengumpulan cahaya yang besar. Makin tinggi angka batas magnitudo, bintang yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang sekalipun bisa disaksikan. Begitu juga dengan daya pengumpulan cahaya, makin besar dayanya, hasilnya pun akan lebih cerah.

Besar batas magnitudo dan daya pengumpulan cahaya harus proporsional dengan diameternya. Diameter 30 mm untuk magnitudo 9,4, diameter 80 mm untuk magnitudo 11,3, dan diameter 200 mm untuk magnitudo 13,3.

Daya pengumpulan cahaya merupakan nilai numerik yang menunjukkan banyaknya cahaya yang dapat dikumpulkan dibandingkan dengan mata telanjang. Cara menghitung nilai tersebut adalah kuadrat dari diameter lensa÷(7×7). Misalnya, lensa berdiameter 60 mm dapat mengumpulkan cahaya 74 kali lipat lebih banyak dari mata normal. Lalu, lensa berdiameter 100 mm berarti bisa mengumpulkan cahaya 204 kali lebih banyak. Makin besar angkanya, makin jelas pula objek langit yang dapat dilihat.

Pilih teleskop yang dilengkapi adaptor untuk menghubungkan dengan kamera

Panduan Membeli Teleskop

Bagi Anda yang ingin memotret objek langit, kami menyarankan Anda memilih produk yang bisa dipasangkan adaptor kamera. Adaptor biasanya dipasang di eyepiece supaya Anda bisa memotret menggunakan smartphone atau kamera.

Saat membeli teleskop, pastikan produk tersebut menyediakan adaptor asli. Jika tidak tersedia, Anda bisa memilih produk yang kompatibel dengan adaptor yang dijual di pasaran. Beberapa adaptor memiliki batas ukuran dan berat maksimal kamera. Pilihlah yang cocok dengan kamera Anda.

Untuk penggunaan di luar ruangan, pilih teleskop yang ringan dan mudah dipasang

Panduan Membeli Teleskop

Panduan Membeli Teleskop

Apabila Anda berencana untuk memakai teleskop di luar ruangan, jangan lupa memeriksa berat dan ukurannya. Pilihlah teleskop yang tabung optik, dudukan, dan tripodnya bisa dibongkar pasang.

Jika ingin praktis saat menyimpan, pilih teleskop yang bagian terpanjangnya berukuran maksimal 100 cm. Ukuran tersebut akan memudahkan Anda membawanya ke mana-mana. Akan lebih baik jika teleskop incaran Anda menyediakan tas penyimpanan.

Selain itu, kami juga menyarankan Anda untuk memilih teleskop yang sekrupnya sedikit dan mudah dibongkar pasang. Dengan begitu, Anda akan lebih mudah merangkai teleskop saat berada di luar rumah.

Cek ketersediaan sistem deteksi otomatis untuk mencari nebula dan gugus bintang

Panduan Membeli Teleskop

Panduan Membeli Teleskop

Nebula dan gugus bintang memang sulit ditemukan dengan mata telanjang, bahkan teleskop biasa. Jika ingin melihatnya, pilihlah teleskop yang memiliki sistem deteksi otomatis. Dengan sistem tersebut, Anda hanya perlu mengatur jenis bintang yang ingin dilihat, lalu teleskop akan mencari dan melacaknya secara otomatis.

Beberapa produk memungkinkan Anda untuk memasukkan nama dan koordinat benda langit menggunakan software khusus. Ada juga produk yang menampilkan display bintang yang dicari. Kemudian, Anda cukup mengarahkan teleskop sesuai dengan display tersebut.

Namun, untuk menggunakannya, Anda butuh pengetahuan lengkap tentang benda-benda langit, seperti susunan dan nama bintang. Mungkin akan sulit untuk seorang pemula. Teleskop dengan sistem deteksi otomatis memang lebih pas untuk Anda yang mempunyai pengetahuan lengkap tentang objek astronomi.

Baca Juga : Jual Teleskop Jakarta

Tags:

Bagikan ke

11 Panduan Membeli Teleskop

Komentar

Belum ada komentar, jadilah yang pertama memberikan komentar.

Silahkan tulis komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan kami publikasikan. Kolom bertanda bintang (*) wajib diisi.

*

*

11 Panduan Membeli Teleskop

Produk yang sangat tepat, pilihan bagus..!

Berhasil ditambahkan ke keranjang belanja
Lanjut Belanja
Checkout
Produk Quick Order

Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak dibawah:

Chat via Whatsapp

Ada yang ditanyakan?
Klik untuk chat dengan customer support kami

CS 1
● online
CS 1
● online
Halo, perkenalkan saya CS 1
baru saja
Ada yang bisa saya bantu?
baru saja